Studi: Nyeri Wajah Bisa Sebabkan Sakit Kepala

Kamis, 29 Agustus 2019 - 09:30 WIB
Studi: Nyeri Wajah Bisa Sebabkan Sakit Kepala
Studi: Nyeri Wajah Bisa Sebabkan Sakit Kepala
A A A
JAKARTA - Nyeri wajah merupakan salah satu gejala sakit kepala. Para peneliti telah menemukan bahwa 10% orang dengan sakit kepala juga menderita sakit wajah.

"Nyeri wajah belum diketahui dengan baik sebagai gejala sakit kepala dan beberapa orang akhirnya menunggu lama untuk diagnosis dan perawatan yang tepat," kata penulis studi, Arne May dari University of Hamburg di Jerman.

"Studi ini menunjukkan bahwa sakit wajah tidak biasa, dan bagi banyak orang rasa sakit mereka terjadi terutama di wajah, bukan di kepala," tambah May.

Dilansir Times Now News, studi yang diterbitkan dalam jurnal Neurology melibatkan 2.912 orang dengan sakit kepala primer - sakit kepala bukan karena kondisi lain dan termasuk migrain dan sakit kepala cluster. Peserta diminta mengisi kuesioner tentang sakit kepala dan sakit wajah mereka.

Dari peserta penelitian, sebanyak 291 orang atau 10% mengalami sakit wajah. Hanya 2% atau 44 orangvdari 1.935 orang yang menderita migrain mengalami sakit wajah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 41% mengalami rasa sakit terutama di wajah.

Di antara orang-orang dengan sakit kepala cluster, 15% atau 42 dari 283 orang mengalami sakit wajah. Dari mereka, 31% mengalami rasa sakit terutama di wajah. Juga, nyeri wajah mempengaruhi 21% dari 42 orang dengan hemicrania continua - jenis sakit kepala yang jarang terjadi dengan nyeri terus menerus yang bervariasi dalam tingkat keparahan.

Dalam jenis sakit kepala langka lainnya, yang disebut sakit kepala neuralgiform unilateral yang berlangsung singkat, sebanyak 20% dari 15 orang dalam penelitian ini mengalami sakit wajah. Jenis sakit kepala ini melibatkan serangan yang sangat sering di satu sisi kepala.

Para peneliti juga melaporkan enam orang yang mengalami nyeri wajah konstan di satu sisi kepala selain serangan nyeri wajah yang berlangsung 10 hingga 30 menit dan terjadi beberapa kali sehari. Para peneliti mengatakan jenis sindrom nyeri ini belum pernah dijelaskan sebelumnya dan mereka mengusulkan menyebutnya nyeri wajah unilateral konstan dengan serangan tambahan.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4890 seconds (0.1#10.140)